Tuesday, October 9, 2012

Instalasi Grounding di Menara

berhubung hari ini libur jadi gak ada materi deh dari Pak Dozen, so ambil materi waktu pas SMK aja ya :)
  
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Pemasangan Grounding di Menara

Petir menyambar tempat yg tinggi, salah satu contoh tempat yg rentan terhadap petir adalah menara. Hal ini disebabkan karna menara memiliki ketinggian 12 - 150m. Bangunan seperti itu rentan terhadap petir. Menara dibangun tinggi agar transmit & receive signal berjalan dengan baik. Apabila menara-menara tersebut tidak diinstal grounding maka akan sangat berbahaya, karana akan terjadi gangguna pada proses transmit & receive signal yg akan mengakibatkan penurunan kualitas signal tersebut.
Contohnya saja seperti jasa telekomunikasi, masyarakat akan tidak puas dengan jasa yg diberikan jika sering terjadi gangguan. Selain itu kerusakan yg timbul akibat sambaran petir adalah kerugian material yg tidak sedikit.
Pemasangan grounding dimenara bertujuan untuk melindungi menara tersebut dari gangguan motor, dengan adanya grounding dimenara arus lebih dari sambaran petir dapat disalurkan ketanah melalui finial yg dihubungkan dengan bar cooper & diteruskan oleh ektroda yg ditancapkan pada tanah sehingga muatan yg ada dapat di netralisir. Hal ini disebabkan karena tanah bersifat netral.

Sekilas Teori Tentang Grounding
Sistem grounding adalah penanaman elektroda untuk menyalurkan arus lebih ke bumi, sehingga perangkat terhindar dari arus lebih. Sistem grounding terdiri dari elektroda, conductor, terminal induk tanah, terminal cabang, distribusi cabang tanah & perangakat. Sistem grounding untuk telekomunikas antara lain meliputi External Grounding, Internal Grounding, sistem grounding pada perangkat, sistem grounding pada modul, sistem grounding pada jaringan & sistem grounding pada telum. 
Sistem grounding yg baik dilengkapi dgn pengaman tambahan seperti pemutus arus, arrester / varissor.
Penangkal petir pada umumnya terdiri dari : Finial (sebagai ujung penangkap petir yg berada dipaling atas), Bar Cooper (sebagai penghantar arus petor yg diterima oleh finial & diteruskan ketanah), Elektroda (sebagai penampung muatan listrik yg berasal dari petir).
Sebaiknya grounding yg baik dapat dilakukan dgn teknik pengkondinisian tanah (teknik sumur) yg terdiri dari : Teknik Bentonit, Teknik Kokas, Teknik Pasir Logam, Teknik Garam & Teknik Semen Konduktif.
Dgn cara pemasangan sebagai berikut : Buat adonan pengkondisian, Buat sumur (untuk teknik Bentonit, Kokas, Pasir Logam, Garam & Semen Konduktif), Masukkan kutub tanah & adonan bahan ke dalam sumur sampai penuh, kemudian lubang ditutup & diberi papan nama, Buat parit untuk teknik garam & tuangkan adonan larutan garam sampai tanah keliling kutub tanah basah, Kemudian tutup kembali.

II. BAHAN & PERALATAN YG DIGUNAKAN

Bahan :
  • Finial beserta dudukannya
  • Bar Cooper
  • Elektroda
  • Bracket
  • Karet (jumlahnya disesuaikan dgn menara)
Peralatan untuk instalasi pentanahan di menara :
  • Kunci nomor 8, 10, 12, 14
  • Kunci Inggris / kunci pas
  • Obeng plus (obeng kembang)
  • Obeng min
  • Baut & mur
  • Gergaji besi
  • Tang
  • Lakban
  • Palu
  • Safety belt
  • Pelindung kepala / helm
Peralatan untuk pengetesan hasil praktek :
  •  Alat ukur yg digunakan
    • Alat utama
      • Mager Earth Tester Digital (Merk Sanwa)
      • Meger Earth Tester Analog (Merk Sanwa)
       
    • Alat bantu (alat-alat dalam Meger Earth Tester)
      • Meteran / alat ukur panjang
      • 2 buah alat bantu
      • 3 kabel (hitam, biru, merah)
       
     
III. Jalannya Praktek
Persiapan Praktek :
Periapan praktek yg sering digunakan oleh Alm. Bapak Sugijono dikelas adalah :
  • mendengarkan / memperhatikan instruksi yg diberikan oleh beliau
  • membentuk kelompok yg terdiri dari empat orang siswa/i untuk instalasi grounding di menara
  • siapkan alat dan bahan yg akan digunakan, kita ambil alat & bahan di lab yg akan digunakan lalu kita bawa ke tempat praktek.
  • pakai pelindung kepala
  • gunakan safety belt
 Pelaksanaan Praktek Instalasi Grounding di Menara :
Setelah semua persiapan sudah rapih barulah kita melaksanakan praktek
  1. Lepaskan baut/mur yg ada pada menara dgn menggunakan kunci 12 & 14, dapat pula menggunakan kunci inggris (pas) "tidak semua dilepaskan, hanya satu baut/mur pada setiap tingkat"
  2. Pasang bracket disetiap baut/mur yg dilepaskan & kencangkan dgn baut?mur itu lagi dgn menggunakan kunci 12 & 14
  3. Tancapkan elektroda pada tanah dgn menggunakan palu (digetok)
  4. Pasang finial beserta dudukannya ditempat tertinggi pada menara dgn munggunakan kunci 8 / 10
  5. Tarik /ukur bar cooper dari elektroda sampai ke finial, setelah ujung bar cooper sampai difinial masih ditarik terus agar ujung bar cooper tersebut sampai ke elektroda dgn memasukkannya ke dalam bracket (menarik bar cooper dpt menggunakan tang)
  6. Setelah diukur lalu potong bar cooper dgn menggunakan gergaji besi
  7. Pasang karet-karet disetiap bracket melalui ujung bar cooper yg berada diatas
  8. Putar finial agar terlepas dari dudukannya, tarik bar cooper sampai melewati dudukan finial, setelah itu hubungkan bar cooper dgn finial & kencangkan bar cooper dgn menggunkan obeng plus, lalu pasang kembali finial dgn dudukannya
  9. Tarik ujung bar cooper yg ada dibawah hingga lurus (terlihat kencang) setelah itu kita hubungkan dg elektroda
  10. Setekah selesai praktek rapihkan kembali alat & bahan yg digunakan ke tempat semula
  11. Laporkan hasil kerja pada guru pembimbing
Pelaksanaan Praktek Pengetesan Grounding
Pelaksanaan pengetesan dilakukan dgn menggunakan alat Meger Earth Testes :
  • Tancapkan 2 buah alat bantu dgn jarak masing 5 meter
  • Hubungkan kabel-kabel yg ada pada megger earth tester dgn ketentuan :
    • kabel hitam hubungkan dgn elektroda
    • kabel biru pada alat bantu yg ditengah
    • kabel merah pada alat bantu yg paling jauh
  • On kan Megger Earth Tester pada saklar sebelah kanan
  • Tekan tombol kuning yg berada disebelah kiri
  • Baca hasil pengukuran pada Megger Earth Taster
  • Setelah selesai pengtesan matikan megger earth tester, lalu rapihkan kabel-kabel & alat bantu dgn rapih
Pengetasan Hasil Praktek :
  1. Alat ukur analag dapat hasil grounding : kiri 1.9 ohm & kanan 2 ohm
  2. Alat ukur digital dapat hasil grounding : kiri 3.4 ohm & kanan 3 ohm
Kesimpulan :
Hasil grounding kiri & kanan sama-sama mempunyai nilai tahanan lebih dari 1ohm. Menara / tower merupakan bangungan yg perlu dipasangkan grounding karena mempuanyai ketinggian diatas 12 meter. Grounding dikatakan baik apabila mempunyai nilai tahanan 1 ohm.  Berhubung praktek instalasi grounding dimenara yg dilakukan dikelas X Tel 1 mempunyai nilai tahanan 2 ohm ketika menggunakan Megger Earth Tester Analog, sedangkan bila menggunakan Megger Earth Taster Digital mempunyai nilai tahanan jenis tanah 3 ohm ini masih belum dikatakan bagus karena masih jauh untuk mencapai nilai 1 ohm. Jika ingin bagus gunakanlah 4 grounding.




No comments:

Post a Comment